Selasa, 18 Februari 2014

Kisah Gambir dengan Orang Baik

Memang, setiap kita bertemu dengan orang baru, akan selalu punya cerita tersendiri. Jika kita bisa mengambil hikmah dari setiap pertemuan, sudah pasti akan ada banyak pelajaran yang kita dapatkan. Terutama dalam belajar mengenal dan memahami karakter banyak orang.


Sore tadi, saya menumpangi taksi menuju stasiun Gambir di Jakarta. Berawal dari ketidaktahuannya tentang jalan menuju Gambir dari tempat saya berada, sampai akhirnya ia berbaik hati membantu untuk mengangkatkan barang-barang saya yang lumayan banyaknya :)

Perjalanan cita dan cinta pun dimulai. Jogjakarta menjadi Kota pilihan untuk mencapai cita-cita. Harusnya saya sudah berada di Kota itu dari beberapa hari yang lalu. Tetapi Tuhan bilang, "Jangan sekarang mell ! Sabar dulu, ya?". Akhirnya baru hari ini saya diizinkan untuk berangkat ke Jogjakarta. Mudah-mudahan keselamatan dan keberkahan-Nya pun mengiringi perjalanan saya malam ini.




Kembali ke cerita supir taksi. Sepanjang perjalanan, ia menceritakan keresahan hatinya. Mungkin ia tak berniat untuk bercerita, tetapi karena kebetulan saya orang Padang, maka hal itu mengingatkan ia pada sosok gadis minang yang meninggalkan ia begitu saja.

Miris kalau saya meresapi kisah cintanya. Setelah menjalani kisah selama dua tahun dengan penuh cinta, ia pun harus merelakan wanita itu pergi begitu saja. Kabar terakhir yang ia dapatkan hanyalah berita tentang perjodohan kekasihnya dengan orang lain. Alhasil, supir taksi yang malang itu pun harus mengubur mimpi dan cintanya, walaupun sampai saat ini ia masih menyimpan cinta dan luka yang bersemayam di hatinya.

Dari ceritanya itu, saya hanya mengajukan satu pertanyaan saja. Takut kalau-kalau nanti banyak tanya, malah mengingatkan ia akan kenangan bersama mantan kekasihnya. Pertanyaan saya sederhana, "Jika ia kembali, apakah mas masih mau menerima?". Saya pikir, jawabannya mudah saya tebak.Mengingat luka yang ditinggalkan oleh sang mantan cukup dalam. Tetapi ternyata saya salah. Setelah 8 bulan ditinggalkan begitu saja, ia masih menyimpan cinta untuk wanita itu. "Aku akan terima dia kembali mba. Selama 8 bulan ini dan untuk seterusnya pun. Hal yang akan selalu aku ingat dari dia adalah kebaikannya. Mungkin ia pernah melakukan keburukan, bahkan meninggalkan trauma yang cukup dalam, tapi semua itu bisa dikalahkan oleh rasa sayang aku mba."

Jleb ! ini orang nyindir banget. Mungkin Tuhan memang sengaja mempertemukan saya dengan orang seperti mas ini. Bisa jadi untuk mengingatkan saya, bahwa saya kadang-kadang suka mengingat keburukan orang untuk membunuh perasaan saya. Astaghfirullah. Maafkan ! Mudah-mudahan saya bisa belajar dari orang ini.

Stasiun Gambir, 18 Februari 2014 18.48 WIB


mellysyandi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar