Sabtu, 22 Februari 2014

Jogja, Aku Jatuh Cinta !

Saya sudah beberapa kali ke Jogja. Dari dulu sewaktu saya masih SMA memang punya cita-cita bisa menginjakkan kaki di Kota ini. Entah kenapa dan bagaimana awalnya, tiba-tiba saya sudah jatuh cinta saja.

Setelah sekian tahun berlalu, baru kali ini Tuhan mengizinkan saya untuk menetap di sini. Walaupun sempat mengalami beberapa kendala, akhirnya saya sampai di Kota Gudeg ini.

Stasiun Tugu, 19 Februari 2014 04.09 WIB


Alhamdulillah !

Tentu itu kata pertama yang terucap oleh bibir saya. Alhamdulillah, saya diberikan kesempatan untuk merajut asa dan mimpi di Kota ini. Memang, bukan pertanyaan lagi jika banyak yang menanyakan betah atau tidaknya tinggal disini. Memulai segala sesuatunya dari awal. Persis ketika saya mulai melanjutkan kuliah S1 di Padang 4 tahun yang lalu. Saya pikir, hal yang terjadi saat ini pun bukan hanya saya yang mengalami, sudah dipastikan anak rantau yang ingin melanjutkan sekolah ke Kota ini juga merasakan hal yang sama.
Mulai dari homesick di malam pertama, sampai merasakan kenyamanan yang berbeda saat membaca buku dan menuliskannya.

Malioboro, 19 Februari 2014 21.45WIB




Jogja ! dengan segala keindahan dan ketenangannya membuat saya jatuh cinta. Awalnya memang saya butuh penyesuaian ekstra di sini. Sekali lagi saya pikir, dengan modal beberapa kali menginjakkan kaki di Jogja sebelumnya cukup untuk beradaptasi dengan lingkungan Jogja. Ternyata lagi-lagi saya keliru. Saya kembali harus bekerja ekstra untuk melawan homesick yang menggurita, ditambah dengan penyesuaian makanan yang drastis berbeda dari sebelumnya.

Belum lagi saya harus belajar kembali menghafal jalan-jalan di Jogja. Dengan menggunakan konsep arah mata angin, saya harus berkonsentrasi penuh untuk membiasakan diri ketika orang-orang disini mengatakan utara kemana, selatan kemana, timur kemana, dan barat kemana. Kemudian belajar menghafal arah angkutan umum yang akan membawa saya ke tujuan. Ditambah membiasakan diri berbahasa Indonesia dengan baik sembari dipanggil "Mbak Melly".

Ah ! Jogja tetap membuat saya jatuh cinta !

Malam pertama di Jogja saya awali dengan berkeliling Jogja, menjemput kenangan dan mengingat-ingatnya. Kemudian berakhir dengan duduk santai di Jalan Malioboro sambil menikmati salah satu makanan khas Jogja. Namanya wedang ronde. Kalau di Padang, kita menyebutnya Skotang. Sebenarnya mirip sih. Bahan utamanya tetap air jahe yang direbus. Isinya pun ada potongan roti, kacang goreng, dan ronde itu sendiri. Soal harga, sangat bersahabatlah. Apalagi soal rasa. Makanan ini cocok menghangatkan badan untuk menghabiskan malam di Jogja.


Wedang Ronde Jogja

Meski homesick, saya masih bisa menikmati dunia baru ini. Saya masih bisa menyembunyikan kerinduan saya terhadap orang-orang yang selama ini mengisi keseharian saya. Iyaaa, belajar lagi jauh dari orang-orang itu. Supaya bisa lebih mandiri lagi. :)


Sebenarnya bukan sesuatu yang sulit atau mudah jika itu dipandang begitu saja. Tetapi saya akui, saya tetap jatuh cinta !

Jogja, be mine ! :')

Tidak ada komentar:

Posting Komentar