Minggu, 06 Juli 2014

Paksa dan Jalani Saja !

"PAKSA DAN JALANI SAJA !"

tulis seorang sahabat karib saya singkat. Sebenarnya itu kalimat sudah lama saya dengar. Waktu saya dan sahabat saya itu masih sama-sama menyelesaikan pendidikan di Padang. Sekitar dua tahun lalu. Entah apa yang menginspirasinya, sampai-sampai di setiap sudut di dalam kamarnya, ia menuliskan kalimat itu.
Waktu itu, saya berpikir barangkali ia sedang menyemangati dirinya untuk tidak malas menyelesaikan skripsinya. Sehingga saya pun mencoba mensugestikan diri lewat tiga kata itu. PAKSA DAN JALANI SAJA !

Sekarang, saya mengakui ampuhnya kalimat itu. Berusaha untuk terus melaju dan menatap ke depan, mengejar mimpi dan cita-cita bukan semudah membalikkan telapak tangan. Apalagi Tuhan Maha Penguji Terbaik. Setiap bangkit, Dia uji lagi, dijatuhkan lagi kemudian dibangkitkan lagi. Sampai kita naik kelas. Semua yang beriman pun pasti meyakini, "Allah tidak memberi cobaan di luar batas kemampuan umat-Nya". Meski banyak yang menyadari itu, tapi tetap saja ketika jatuh, tidak semudah itu untuk memaknainya. Mudah-mudahan diberi kesabaran. Iya, hanya kesabaran menerima dan kesabaran menjalani itu yang bisa dijadikan modal untuk melewati semua itu.



Entah kenapa dari dulu saya hoby sekali menuliskan sesuatu kemudian menempelkannya di dinding. Sama halnya seperti sahabat saya itu. Kalau ada kata-kata penyemangat, kami selalu menuliskannya lalu menempelkan atau meletakkannya di tempat-tempat strategis. Supaya selalu bisa ingat dan menjadi pengingat diri. Kali ini saya melakukan itu. Saya menuliskannya kemudian menempelkannya. Tujuannya tak lain tak bukan untuk mengingat diri. Agar jangan banyak mengeluh dan menyesali yang sudah terjadi.
"Boleh saja sesekali melihat kaca spion, tapi jangan kelamaan, nanti jadi tidak bisa melihat yang di depan". kata sahabat saya yang lain. Saya sepakat dengan itu. Siapa yang mudah melupakan masa lalu?. Entah itu indah ataupun sakit. Seperti Ibu saya selalu mengatakan, "Batu bakeh tataruang se lai takana. Apolagi bakeh hati". Artinya, batu yang membuat kita terjatuh di tempat itu saja kita ingat, apalagi bekas kekasih.
Hahaha.
Saya selalu tertawa ketika ingat Ibu saya mengatakan itu. Jauh dari itu arti sebenarnya adalah belajar menerima yang digariskan Tuhan. Belajar menerima setiap yang datang dan yang pergi. Sudah begitu siklusnya. Tidak mungkin semuanya bisa sejalan dengan apa yang kita inginkan. Kita hanya bisa berharap, Mudah-mudahan keinginan kita sama dengan keinginan Tuhan. Kalau tidak, Tuhan lebih tahu yang terbaik.


Sudah ! PAKSA DAN JALANI SAJA !



Hatur nuhun Puti Lenggo Geni dan Ade Yulia Putri :)
Kalian luar biasa !

Jogja, 06.07.14
mellysyandi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar