Selasa, 10 Juni 2014

Sore itu...

Awalnya weekend ini akan dihabiskan di Nglanggeran. Sudah beberapa kali saya ketemu foto sunset yang Oke punya. Ternyata spot pengambilan foto itu ada di Nglanggeran. Sudah pasti keinginan untuk ke sana itu ada. Apalagi setelah saya umumkan ke kawan-kawan yang kita semuanya menyebutnya dengan "Pretelan DahlanIs".

Meski takdir mengatakan, "Abah belum jadi Presiden". Tapi tak membuat silahturahmi sebagai pengagum Abah hilang begitu saja. Meskipun Abah memilih yang lain, kami tetap memilih setia. Iya, setia sama laki-laki yang menginspirasi ini. Kami belum menemukan alasan untuk berpaling. Belum juga menemukan pengganti yang lebih dari beliau. Itulah cinta ! Kalau sudah masuk ke dalam tahap "benar mencintai", tidak ada lagi alasan untuk mengeluhkan kekurangan. Ah, sudahlah! Ngomongin cinta ga bakalan ada habisnya. Hahaha.

Baiklah, jadwal untuk ke Nglanggeran sudah disepakati. Sabtu sore menjadi pilihan. Untuk menuju tempat ini, tidak ada persiapan khusus. Karena memang lokasinya tidak begitu jauh, dan tidak pula berencana untuk nge-camp. Hanya berburu senja di sisi yang lain.

Lagi-lagi saya kagum sama takdir Tuhan. Selalu membawa dan mempertemukan dengan orang-orang yang sama. Yaa.. Kalaupun ada bedanya, palingan beda jenisnya saja. Selebihnya, hampir mirip-miriplah. Haha.
Iya, mereka itu, Mas Radis, Mas Rali, Aina, dan Mas Arsyad.

Seperti biasa, meskipun sudah menentukan sikap, tapi kesetiaan tetap diuji. Termasuk dalam hal penentuan tempat ini. H-2 masih kekeuh mau ke Nglanggeran. Sudah fix. Tapi takdir berkata lain, H-1 berubah drastis setelah Mas Arsyad ngirim gambar sebuah candi di BBM. Semua langsung mau ke sana. Candi itu namanya Candi Sambisari. Terletak di dekat Bandara Adisutjipto, Yogyakarta.

Sepakat ! Kita ketemu jam 4 sore di Pertamina dekat Bandara.

Maka, impian berburu sunset di Nglanggeran ini jadi masuk waiting list.
Macet dan segala macamnya agak membuat terlambat. Akhirnya, jam setengah 5 sore baru menginjakkan kaki di Candi ini.

Selamat datang di Candi Sambisari !


Seperti biasa, tidak ada moment yang tidak diabadikan. Entah ini lagi-lagi kesamaan yang tak dapat dipungkiri, hobby foto itu seperti sudah bawaan dari lahir saja. Setiap sudut dimanfaatkan untuk diabadikan. "Barangkali ini akan jadi cerita pengantar tidur untuk anak-anak dan cucu-cucu kita nanti". Begitulah kira-kira !










Tanpa terasa sudah satu jam lebih di tempat ini. Petugas penjaga candi sudah mondar mandir untuk mengingatkan bahwa waktu kunjungan sudah habis. Beliau gagal paham kalau kita baru sampai. Yang jelas, "ini sudah waktunya pulang". Aduh! Jadilah di bawah ini foto terakhir kami di tempat ini. Itupun dengan memohon, "ini yang terakhir Pak". Aduh! Si Bapak gagal paham. Hahah.



Tak lama kemudian Adzan Maghrib berkumandang. Maka, perjalanan berikutnya adalah menemui Kekasih. Iya, Tuhan Yang Maha Damai itu. Untuk bertemu dengan-Nya dan munajatkan segala doa. Allahku, perkenankanlah !

Maghrib sudah selesai. Tinggal menentukan kemana arah langkah setelah ini. Kami masih bingung, dalam diskusi intens selama persiapan ke tempat ini, kami tidak merencanakan untuk nangkring dimana. Loh? jadilah punya banyak opsi. Yang kesemuanya itu membuat bingung. Hahaha.

Nah, sambil menunggu ditemukannya tempat yang pas, maka ketika berhenti di tepi jalan pun saya sempat mengabadikan moment ini. Bulan malam itu seperti ingin menyampaikan sesuatu. Mungkin rindu. Ah, sudahlah ! :)


Mereka sedang sibuk menentukan tempat, sedangkan saya sibuk merangkai kata ketika melihat pemandangan ini.

Pada malam kubicara. Bukan lagi tentang bagaimana menjaga hati.
Tapi bagaimana menyelamatkan rasa.
Bukan pula tentang kebersamaan, tapi tentang bagaimana memaknai kehilangan.
Aku sudah lelah mengatakan rindu.
Aku memilih diam, hanya untuk memastikan.
Apakah 'rasa' ini masih pantas untuk diperjuangkan?!
Walau pada akhirnya selalu kutemukan jawaban yang sama.
Entahlah. Pada malam itu kubicara.
Lewat kesetiaan bintang menemani bulan.
Mungkin ia berharap, agar Aku juga belajar tentang kesetiaan menerima.
Entahlah. Semua terserah Engkau saja Tuhan !

Puisi dadakan jadi ! haha. Tempat nangkring pun sudah ditentukan. Mariiii kita nikmati malam ini.

Setelah berjalan sepuluh menit, maka sampailah ditempat ini.
Warung makan "Mahasiswa". Menu yang tersedia ada Mie Ayam dan Ayam Grepek.
Saya pilih Mie Ayam. Seperti biasa, dari jaman SMA dulu sudah hobby sama makanan yang satu ini. Entah bagaimana cerita jatuh cintanya. Yang pasti sampai saat ini saya belum bisa berpaling dari makanan sejenis mie ini.


"Yuk, rapat kita mulai." ujar Mas Rali. Nah, sekarang kalau mau kemana-mana, harus pakai rapat dulu. Supaya lebih gampang menyepakati jadwal dan tujuan. Setelah memberikan beberapa pilihan tempat yang masuk waiting list tadi, maka pilihan dijatuhkan ke Pantai Papuma - Jember. Keberangkatan direncanakan tanggal 20 bulan ini. Tapi berhubung saya ada ujian, maka diundur sehari jadi tanggal 21.

Fix ! Kita sudah bagi tugas. Aina yang ngurusin tiket keberangkatan. Sedangkan teknis selama di Jember, jadi tanggung jawab Mas Rali sama Mas Radis. Saya dan Mas Arsyad menunggu titah dadakan. Hahaha.

Nah, setelah kesepakatan sudah tercapai. Kita ngobrolin tentang yang lain. Yang lain ini agak beda, agak serius, dan berkaitan dengan masa depan. Iya, ternyata diam-diam kita punya mimpi yang sama. Mau melanjutkan sekolah ke luar negri. Aduh. Kalau sudah bicara tentang ini saya semangat sekali. Hihi.
Tapi kita selalu terkendala sama syarat mutlak untuk bisa masuk perguruan tinggi luar negri. TOEFL atau IELTS atau sejenisnya seperti momok yang siap menikam kapan pun. Hahaha. Nah, supaya bisa menaklukkan itu si momok, maka saya mengusulkan, kita bikin group baru di BBM. Khusus untuk ngomong pake bahasa Ibu, eh Bahasa Inggris. Nah, dijadwalkan setiap hari Minggu mulai pagi sampai malam. Terserah mau ngomongin apa aja. Yang penting harus dalam bahasa Inggris. Nanti kita koreksi sama-sama. Kalau kita sudah konsisten sama jadwal ini, kita naikkan tingkatnya menjadi 2 kali seminggu, begitu seterusnya. Dan itu dimulai minggu ini. Untuk topik pertama, Mas Rali yang bertanggung jawab. Silahkan cari topik yang bisa kita bahas sama-sama. Pertanyaan selanjutnya muncul, lalu bicara aktifnya kapan? Saya mengusulkan satu jam pertama setiap kita ketemu. Minimal satu jam dulu. Seperti yang saya katakan tadi, kita belajar konsisten dulu. Kalau sudah konsisten, baru kita naik kelas. Oke kan?!
Semua sepakat !

Ah, lagi-lagi membuat saya kagum sama takdir Tuhan ! Seperti lagunya Jikustik, ini untuk dikenang ! :)

Okay, rasanya malam ini cukup dulu. Maka saatnya pulang. Walaupun baru jam 8 malam, tapi ada baiknya kita mengistirahatkan badan. Hehehe.

Sampai jumpa lagi diperjalanan selanjutnya !

salam,
mellysyandi

2 komentar:

  1. Apik tenan..... jempol!!. Ayo, kapan2 hunting photo di lumpur Lapindo ya....

    BalasHapus
  2. Hihi. Okay Mas Qohar. Siaappkan Amunisi untuk jalan-jalan di Lapindo yak :D

    BalasHapus