Kamis, 01 Mei 2014

Di bawah Atap Langit yang sama

April memang istimewa. Setelah (rasanya) sukses menuliskan tentang Kelas Inspirasi, tentang pertemuan setahun yang lalu, dan tentang laki-laki hebat yang selalu dirindukan itu, membuat saya belum merasa puas untuk menuliskan agenda akhir April yang memberikan banyak pelajaran ini.

45 hari yang lalu. Awal-awal saya di Jogja, saya ketemu Alumni VDMS. Ada Mba Sica, Mba Pungky, Nisa, Daniel, Mas Rahmanu, Mas Andreas, Mas Ian, dan Mba Ida. Sebelumnya saya pernah ketemu Mba Sica di Padang saat acara Regional Meeting di UNP tahun lalu. Beberapa kali kita juga suka mention di twitter ngobrol ngalor ngidul. Hehe. Juga sesekali ikutan eksis di Grup Whatsapp Alumni VDMS se-Indonesia. Tapi belum lengkap rasanya kalau belum ketemu di dunia nyata.

VDMS (Van de Venter Mass Stichting) sendiri merupakan yayasan Beasiswa Belanda. Beasiswa ini diberikan kepada Mahasiswa di Beberapa Universitas di Indonesia. Untuk Sumatera Barat, hanya ada 3 Universitas yang bisa mengajukan beasiswa ini, yaitu mahasiswa Universitas Andalas, Universitas Negri Padang, dan Universitas Bung Hatta. Alhamdulillah, memasuki semester 5 saya kuliah, saya kebagian rejeki dari VDMS ini setiap bulan sampai saya tamat.

Setelah lulus pun, beasiswa tidak sekedar selesai begitu saja. Kita yang terdaftar sebagai penerima beasiswa langsung berubah status menjadi alumni VDMS. Alumninya sudah banyak, tersebar dimana-mana, sudah sukses dan sudah banyak yang berkeluarga. Ada yang aktif dalam kegiatan sosial atas nama alumni VDMS, ada juga yang manut-manut wae. hihi.

Nah, Jogja termasuk punya Alumni VDMS yang aktif dalam berbagai kegiatan sosial. Salah satunya ya ini, "Gigiku Sehat bersama VDMS".

Pertemuan pertama dengan Alumni VDMS Jogja ini langsung menyepakati untuk mengangkatkan kegiatan "Gigiku Sehat" tersebut. Jadilah 27 April 2014 sebagai hari pelaksanaan. Soal tempat, kami memilih Panti Asuhan Atap Langit.

Persiapan dilakukan dengan baik dan penuh perhitungan. Setiap minggu kami selalu bertemu untuk membahas sudah sampai dimana persiapan dilakukan. Saya kebagian tugas sebagai sekretaris. Sudah lama tidak memegang jabatan ini. Hihi. Mau tidak mau, suka tidak suka, ya harus manut wae :D (maaf mba sica).

Seperti biasa, setiap kegiatan pasti selalu terkendala sama dana. Apapun kegiatannya, atas nama kegiatan sosial jarang yang dananya lancar jaya, kecuali kalau ada donatur khusus untuk acara itu. Tapi semangat Alumni VDMS Jogja ini tidak bisa diukur dengan begitu saja. Berbagai upaya dilakukan agar acara ini bisa jalan. Termasuk penggalangan dana dari alumni ke alumni salah satunya. Alhamdulillah, berbekal "niat baik pasti akan dimudahkan", Tuhan memberikan rejeki-Nya.

H-1 kegiatan, kami melakukan survei ke Panti Asuhan Atap Langit. Tujuannya ya supaya tahu apa yang mesti disiapkan agar besok tidak kebablasan. Saat itu kami tidak ketemu anak-anak panti semuanya. Ada yang masih sekolah, ada yang lagi berkegiatan lain. Tapi tetap Alhamdulilah, lancar.

27 April 2014

Pagi-pagi sekali kami sudah berada di Panti Asuhan ini. Semua peralatan yang dibutuhkan sudah disiapkan. Berbekal doa dan niat baik, kami berdoa, semoga acara ini diberikan keberkahan-Nya.

Sebelum kegiatan dimulai, anak-anak panti sudah berkumpul di ruang tengah. Satu per satu saya pandangi. Kebetulan yang menjadi peserta dalam kegiatan ini adalah yang masih sekolah setingkat SD dan SMP. Jadi yang hadir hanya anak SD dan SMP.

Mereka lugu sekali. Penuh semangat dan keceriaan. Saya bisa merasakan, betapa kesepiannya mereka. Betapa inginnya mereka ditemani tidur oleh Ayah Ibunya. Seperti halnya anak-anak seusia mereka yang lain. Bahkan, mungkin di antara mereka ada yang tidak pernah bertemu dengan orangtuanya. Tahu-tahu sudah ketemu dengan teman senasib saja.

Tanpa terasa air mata saya menetes. Bukan mengibakan nasib mereka. Hanya saja saya menjadi sadar diri. Kadang kita selalu merasa yang paling berat menerima kehilangan. Padahal mereka, yang masih kecil dan lugu juga menerima nasib dan takdir yang sama. Tapi mereka tidak memikirkan itu. Saya tahu, mereka punya cita-cita ingin jadi ini ingin jadi itu. Saya pun percaya, Tuhan pasti sudah menyiapkan masa depan terbaik untuk yang bersungguh-sungguh. Semoga !


Ini Bayu, kelas 1 SD. Entah kenapa, di antara adik-adik panti yang lain, saya memperhatikan Bayu. Dia pendiam dan kalem sekali. Padahal teman-teman sebayanya sangat riang dan ceria. Saya penasaran, saya mulai tanya-tanya ia kelas berapa, sekolah dimana, sudah lamakah tinggal disini, dsb. Sebenarnya saya mau tanya dimana keberadaan orangtuanya, tapi saya urungkan. Saya belum kuat mendengarkan cerita tentang itu. Saat akan pulang, saya memberikan ia komik Sepatu Dahlan. Walau ia belum bisa membaca, tapi saya terharu dengan ucapannya, "Terimakasih ya mba, nanti Bayu belajar membaca supaya bisa baca buku ini". Ah, Bayu !


Dan ini Fany, kelas 1 SD juga. Dia menangis tersedu-sedu ketika giginya yang berlubang dicabut. Saya kaget, ketika Mba Sica menyuruhnya untuk duduk bersama saya, Fany langsung memeluk saya. Saya bisa merasakan betapa rindunya ia akan pelukan seorang Ibu. Saya berusaha membuatnya senyaman mungkin. Meski pelukan Ibunya tak tergantikan, saya berusaha untuk membuatnya tidak merasakan sakit lagi. Alhamdulillah, meski masih malu-malu ketika difoto sama Daniel, tetap wajahnya masih menunjukkan keceriaan.

Ibu Panti sudah masuk ke ruangan dimana kami berkumpul. Beliau ingin menyampaikan sambutannya terhadap kegiatan yang kami adakan ini. Sekaligus menceritakan sejarah berdirinya Panti Asuhan Atap Langit ini serta asal mu asal nama Atap Langit. Mereka yang ada disini semuanya berasal dari daerah yang berbeda, dan pada umumnya ditemukan Ibu Panti di jalanan. Maka jadilah Panti ini diberi nama Atap Langit.

Meski kita berada dibawah Atap Langit yang sama, tapi tidak semua kita bisa dapatkan hal yang sama. Ada yang memang sangat beruntung dan bersyukur, ada yang beruntung tapi tidak bersyukur, ada yang bersyukur meski belum beruntung, dan banyak hal lain yang kita terima. Tapi jika kita tetap mensyukuri apapun itu, tunggu saja ! Tuhan sudah menyiapkan yang lebih baik.


Setelah sambutan Ibu Panti, kegiatan pertama dimulai dengan penyuluhan tentang Gigi Sehat. Teman-teman dari FKG UGM menjadi penanggung jawab menyampaikan materi. Anak-anak sangat antusias sekali. Mereka selalu menanyakan tentang kesehatan Gigi. Walaupun masih ada yang usil godain si mba dokter. Hehe.

Penyuluhan Gigi Sehat bersama Mahasiswa FKG UGM
Praktek Menggosok Gigi yang benar
Pemeriksaan Gigi
Games sambil menunggu diperiksa
Setelah semuanya selesai, kegiatan selanjutnya diambil alih oleh Mba Sica. Adik-adik panti diajak diskusi lagi tentang bagaimana supaya gigi tetap sehat. Alhamdulillah, mereka semua sudah mulai paham dan mengerti bagaimana pentingnya menjaga kesehatan gigi.

Siapa yang sudah gosok gigi? :D
Penyerahan Plakat kepada Pengelola Panti Asuhan Atap Langit

Sebelum acara penutupan, kami dari panitia dan teman-teman FKG UGM memberikan kenang-kenangan berupa plakat kepada pengelola panti asuhan atas terlaksananya kegiatan ini.

Well, sampailah kepada ucapan Terimakasih.
Terimakasih kepada Pengelola Panti Asuhan Atap Langit, Terimakasih kepada teman-teman FKG UGM, dan terimakasih untuk Alumni VDMS Jogja. Khusus untuk adik-adik Panti, terimakasih sudah mengajarkan ketangguhan dalam menjalani takdir. Semoga Tuhan memberikan yang terbaik !

Jogja, 27 April 2014
mellysyandi


Tidak ada komentar:

Posting Komentar