Selasa, 27 Januari 2015

Sebut saja Obat Nyamuk

Judul tulisan kali ini memang agak aneh. Saya kebingungan memilih judul yang tepat. Mulai dari "Lombok ku, Lombok mu, Lombok kita" sampai ke "The Story of Lombok" pun menjadi opsi. Tapi teman-teman saya mengusulkan lain, judulnya ini saja, "Sebut saja Obat Nyamuk".
Mungkin karena Gigin Arab itu berpasangan, sedangkan saya? Sebagai Obat Nyamuk. Hahaha.
Gitu kata kawan karib saya. Duh!

Cerita berawal dari jatuh cinta. Lebih tepatnya cinta terpendam.
Saya jatuh cinta sudah sedari dulu. Saat pertama kali mengenal kata Lombok.
Tepatnya kapan saya lupa, yang jelas sejak saat itu, saya selalu tersenyum ketika mengingatnya.
Ah, cinta! Selalu saja begitu!

Libur sudah tiba. Banyak sekali destinasi perjalanan yang menjadi pilihan.
Sesekali bikin galau yang cukup akut. Antara memilih pulang ke rumah dan mengobati rindu, atau menikmati masa muda. Hahaha.

Ketika semua (dead)line tugas sudah dikumpul, ujian tulis juga sudah dilaksanakan, maka pikiran tak lain tak bukan adalah liburan. Meski sudah memasuki musim liburan, namun tujuan destinasi belum juga ditentukan. Berkali-kali mempertimbangkan, akhirnya ku memilihmu, Lombok !

Sejak dulu memang paling suka dadakan. Mungkin juga sudah bawaan lahir. Termasuk untuk liburan kali ini. Walau sudah cukup lama memendam cinta untuk bisa mengunjungi tempat ini, tapi tetap saja ketika diberi kesempatan, persiapan selalu menjadi ala kadarnya. Barangkali ini yang menjadi kesan tersendiri. Packing setengah jam saja rasanya sudah cukup. Yang paling penting itu bekalnya"hati". Biar bisa menjadi berkah. *eaaa

Rabu, 14 Januari 2015

Menurut jadwal, saya, Gigin, dan Arab akan berangkat malam ini. Kita naik bis menuju Surabaya. Kemudian melanjutkan perjalanan menuju Lombok menggunakan pesawat yang terbang dari Bandara Juanda Surabaya. Namanya anak muda, mahasiswa lagi, tentu harus pintar-pintar memilih rute perjalanan, biar hemat tapi punya nilai tinggi. Meminjam istilah Om Mario, harus elegan. Hahaha.
Termasuk pilihan jalan darat kurang lebih 8 jam dari Jogja ke Surabaya.

Pukul 9 malam, kita berangkat menuju Terminal Giwangan, Yogyakarta. Barang bawaan tidak banyak, tapi lumayan berat. Hihi. Tapi berhubung sudah menyiapkan 'hati' di awal keberangkatan, tentu yang berat terasa ringan, yang sempit terasa lapang. Alhamdulillaah.
Menumpangi bis patas Eka, perjalanan pun di mulai pukul 10 malam.
Bismillaah..
"Musim Yang Baik" di Album baru Sheila On 7 pun siap menemani sepanjang perjalanan kali ini.

Kamis, 15 Januari 2015

Selamat Pagi, Surabaya !
Tepat pukul setengah 6 pagi, kita menginjakkan kaki di Terminal Bis Purabaya. Setelah istirahat Sholat Subuh sejenak, kita bertiga mulai berangsur menuju Bandara Juanda. Waktu itu sudah pukul 6 pagi. Di tiket pesawat tertulis jadwal penerbangan menuju Lombok pukul 9 pagi. Kita pun masih punya waktu 2 jam setengah untuk 'leyeh-leyeh' di Bandara. Sambil menyiapkan amunisi untuk senang-senang beberapa hari ke depan. Sudah pasti akan menguras energi, akan kurang tidur, dan untung saja tidak kurang makan. Hehe.
Memang. Di setiap kesempatan, entah itu di bis, di bandara, atau dimana saja yang kondusif untuk istirahat, saya manfaatkan untuk tidur. Termasuk dalam penerbangan menuju Lombok yang hanya 55 menit itu. Hitung-hitung menikmati Lombok dalam mimpi dulu, biar nanti tidak terlalu kaget ketika mendarat. Hahaha.



zZzzzz...

55 Menit Kemudian.....
Pukul 10.00 WITA


Hallo, Lombok !
Alhamdulillaahh...
Tuhan Yang Maha Mendengar itu pun satu per satu mengabulkan doa.

Sesampainya di Lombok, saya langsung menghubungi teman saya. Namanya Mas Ryo. Beliau DahlanIs Jogja tulen tapi asli Lombok. Berhubung saat itu Mas Ryo masih dalam perjalanan pulang kerja, maka kami memutuskan untuk menunggu saja. Sambil istirahat, tentu kalau saya tidur (lagi).

Dua jam kemudian, Mas Ryo datang menjemput. Beliau tidak sendirian. Ada Mba Asri dan Mas Irwanto yang menemani perjalanan kita kali ini.
Sebelum memulai perjalanan panjang, kita makan siang dulu. Tentu saja makanan khas Lombok menjadi pilihan utama, Nasi Balap + Plechingnya.




Destinasi pertama, kita bergerak ke arah selatan Lombok. Katanya, Pantai disana masih "muda".
Lombok memang terkenal dengan Pantainya. Tidak heran, kalau banyak yang jatuh cinta. Termasuk saya, yang jatuh cinta diam-diam dengan keindahan Indonesia yang satu ini.








Ini Pantai pilihan pertama. Namanya Pantai Kuta. Tidak hanya Bali yang memiliki Pantai namanya Kuta. Lombok juga punya. Meski tidak seramai Kuta di Bali, keindahan di Pantai ini tidak kalah dengan Pantai Kuta, Bali.

Perjalanan dari Bandara Lombok menuju pantai ini hanya kurang lebih 1 jam. Melewati Desa Suku Sasak yang terkenal itu. Sayangnya karena waktu yang agak mepet, ditambah ketidaksabaran untuk segera melihat yang hijau-hijau, eh yang biru-biru (baca: laut), maka prioritas utama kita ke Pantai dulu. Hihi.
Pantai yang ada di Lombok umumnya berpasir putih dan airnya berwarna biru atau hijau ke biruan. Selain itu, keunikan lainnya adalah sekitaran pantai biasanya terlihat bukit-bukit atau seperti di sekitaran Selatan Lombok ini, ada hamparan bukit yang bisa menikmati keindahan laut dari spot yang berbeda.

"Nanti pada masanya, aku akan membawamu ke tempat ini!" ucap saya dalam hati.
*eaaa



Salah satunya Pantai Seger. Setelah puas foto-foto di Pantai Kuta, kita menuju Pantai Seger. Pantainya bersebelahan dengan Pantai Kuta. Tapi sensasi pemandangan pantai ini lain lagi.
Namanya saja seger, benar-benar membuat mata menjadi seger memandanganya. *eaaa












Tanpa terasa sudah pukul 5 sore. Berhubung perjalanan menuju rumah akan memakan waktu 2 jam dan melewati jalan yang agak sepi, maka pilihan akhir adalah harus pulang. Sudah puas? jawabannya kompak, Belum! Maka saatnya balas dendam besok! hihi.

Sesampainya di rumah, kita selonjoran sebentar. Meluruskan kaki dan pinggang. Setelah itu mandi dan beres-beres. Namanya anak muda, tentu antusiasme nya beda-beda. Meski diberi waktu untuk istirahat, malah digunakan untuk mendiskusikan kemana kita besok? Hahaha.

Perdebatan pun cukup alot. Sebenarnya sudah sejak awal menginjakkan kaki di Lombok, kita suka bingung-bingung sendiri memilih tujuan mana saja yang akan di kunjungi dengan waktu yang sangat terbatas ini. Maklum, lagi-lagi anak muda. Maunya banyak tapi harus hemat. hahaha.

Sudah! sudah diputuskan kalau besok pagi kita akan ke Gili Trawangan. Berangkatnya jam 10 pagi. Menurut kesepakatan bersama, kita akan menginap di Gili Trawangan. Perjalanan dari rumah menuju Gili Trawangan memakan waktu kurang lebih dua jam menggunakan sepeda motor. Jadi malam ini tidak ada diskusi lagi ingin ngapain selama di Gili. Harus istirahat!

zZzzzz...


Jum'at, 16 Januari 2015

Usai sholat Subuh, saya masih belum percaya, diberikan kesempatan menginjakkan kaki di tempat ini. Sambil senyum-senyum sendiri layaknya orang yang sedang jatuh cinta.

Setelah semuanya beres-beres, Bismillaahh..
Kita berangkat menggunakan motor menuju Gili Trawangan. Lagi-lagi, bisa berkeliling Lombok menggunakan sepeda motor tentu punya kesan lain lagi. Sepanjang perjalanan, saya hanya bisa tersenyum sendiri. Membayangkan yang tak pernah terbayangkan selama ini.
Alhamdulillaahh..

Dua jam kemudian kita sampai di Pelabuhan Bangsal. Pelabuhan ini juga dikenal dengan Pelabuhan Pemenang. Setiap wisatawan yang ingin ke Gili, baik ke Gili Meno, Gili Air, atau Gili Trawangan, akan berangkat dari Pelabuhan ini.

Hasil rapat tadi malam sebelum tidur, kita langsung menuju ke Gili Trawangan. Tanpa mampir-mampir ke Gili Meno atau Gili Air.
Tiket penyebrangan dari Pelabuhan Bangsal menuju Gili Trawangan kurang lebih Rp 18.000 per orang. Setelah cukup 35 orang penumpang, boat yang kami tumpangi pun melaju. Tidak butuh waktu lama, hanya 40 menit. Sambil menikmati birunya laut.

"Sejauh apapun kau berlayar, pada akhirnya kau akan tetap berlabuh".


Alhamdulillaah.
Meski agak parno sama perjalanan laut, akhirnya kita sampai dengan selamat.
Selamat datang di Gili Trawangan.

Sudah menunjukkan pukul 1 siang. Bergegas kita mencari penginapan di Gili ini. Lagi-lagi mahasiswa, maunya yang murah tapi bagus. Hahaha.
Walau agak jalan jauh dari pantainya, yang penting hemat dan berkualitas.

Sesampainya di penginapan, rapat kembali di mulai.
Gigin dan Arab memilih ingin snorkling di Pantai sambil menunggu sunset.
Sedangkan saya dan Mas Ryo?
Haha. berhubung kita sama-sama tidak bisa renang, maka pilihan pun dijatuhkan dengan berkeliling Gili saja.
Jalan kaki? tentu tidak. Penyewaan sepeda di tempat ini membuat destinasi perjalanan di Gili Trawangan lebih mengesankan.
Setelah sepeda di siapkan, kita pun siap-siap.











Jarum jam sudah menunjukkan pukul 4 sore. Setelah letih mengayuh sepeda, kami memilih istirahat di tempat ini. Nama daerah kecilnya tidak tahu, karena memang Gili Trawangan ini tidak begitu luas. Yang jelas, tempat ini lapang sekali. Bisa menikmati pemandangan Gunung Agung Bali pun menambah keindahan sore itu.
Belum lagi pasir pantainya yang putih dan lautnya yang biru, lengkap sudah kecintaan saya pada keindahan Indonesia.

Ah, waiting for sunset and 'you' :)




Akhirnya, yang di tunggu pun datang.
Sunset dari Gili Trawangan ini membuat siapapun pasti akan jatuh cinta.













Sunsetnya sudah berlalu. Mari kita pulang dan cari makan.
Haha.
Setelah itu, kita siap-siap untuk masuk ke Pasar Kesenian Malam di Gili Trawangan ini.



Setelah lelah berkeliling, akhirnya pilihan lain memang harus istirahat. Walaupun masih muda, tapi tetap saja tubuh butuh istirahat.
Sudah pukul 12 WITA, selamat istirahat !

Sabtu, 17 Januari 2015

Niat sebelum tidur, bangun pagi, sepedaan keliling pantai sambil menikmati udara pagi, dan kalau bisa, menikmati sunrise nya Gili Trawangan.
Kenyataannya, setelah sholat subuh, malah melanjutkan tidur. Lupa sama niat yang sudah di ucapkan sebelum tidur. Duh!

Sudah pukul 9 pagi, check out penginapan jam 11. Otomatis harus segera siap-siap. Mengingat perjalanan untuk pulang juga cukup panjang. Di tambah masih ada rencana ingin ke Pantai Pink.
Nah, berhubung sudah melewati Lombok Tengah, Lombok Selatan, Lombok Utara, Lombok Barat, maka tidak afdhal rasanya kalau tidak mampir ke Lombok Timur.
Rute perjalanan pun di ganti. Kita memilih untuk lewat jalur Lombok Timur, sekalian mampir di rumah nya Mas Ryo. Hihi
Sepanjang perjalanan ini, saya sudah tidak bisa ngomong. Turun bukit naik bukit, berjalan di sepanjang tepi pantai, memandang birunya laut, maka nikmat Tuhan mana lagikah yang di dustakan?
Subhanallaahh.

Mendarat di Tengah, jalan-jalan ke Selatan, santai di Utara, menikmati indahnya alam di Timur, dan berakhir di Barat. Tuhan memang Maha Mendengar setiap doa.
Alhamdulillaahh..







Dua jam menuju rumah Mas Ryo sudah terlewati, meski harus hujan-hujanan.
Ibarat pepatah minang, "Sangko paneh ka sampai sore, ruponyo hujan di tangah hari".
Itu maknanya dalam sekali. Hihi.

Disini, saya ketemu DahlanIs lagi. Kebetulan DahlanIs yang ini Abang Iparnya Mas Ryo, namanya Mas Lukman. Hihi. Saya kagum dengan tulisan-tulisan beliau. Sudah lama kenal di dunia maya, Alhamdulillah akhirnya di pertemukan di duna nyata. Hihi. Terima Kasih Mas Lukman, Kak Dewi ! :)
Setelah bercerita panjang lebar, pertemuan di tutup dengan sesi foto bersama. Haha



Oke! Tujuan akhir perjalanan kali ini akan di tutup di Pantai Pink. Butuh waktu sekitar 2 jam dari Lombok Timur. Padahal cuaca saat itu mendung sekali. Belum lagi waktu sudah menunjukkan pukul setengah 4 sore.
Hopeless? Sudah pasti. Tapi kita tetap mengusahakan supaya bisa tepat waktu.

Setengah perjalanan, akhirnya kita memutuskan, karena sesuatu dan lain hal, maka perjalanan menuju Pantai ini kita pending dulu. Baiknya kita langsung menuju Kota Mataram. Sekalian lihat suasana kota dan mencari sedikit oleh-oleh. Hihi.
Sesampainya di Kota Mataram, kita berkeliling, sampai akhirnya menemukan tempat makan Ayam Taliwangan. Saya pernah makan makanan khas Lombok ini di Jogja. Tapi karena ini tempat asalnya, maka saya ingin mencobanya secara langsung. Ternyata beda!
Ayam Taliwangan ini ada dua jenis dalam penyajiannya, apakah ingin di goreng atau di bakar. Ayamnya bukan ayam petelur yang biasa kita makan, tapi ayam kampung yang masih kecil yang di goreng atau di bakar secara utuh. Kemudian di lengkapi dengan tiga macam sambal. Sambal manis, sambal pedas, dan sambal mangga. Namanya Lombok, tentu tidak sah kalo tidak ada plechingnya.
Namun Sayang sekali, kita tidak sempat berpikir untuk mengabadikannya. Haha.
Keburu lapar dan khilaf sih.

Alhamdulillaahh..
Tepat pukul 22.30 WITA, kita sampai di rumah. Sudah tidak ada rapat lagi untuk persiapan akan kemana besok.
Karena kita hanya punya satu jadwal, pulang !
Rasanya belum puas, tapi barangkali memang harus menikmati ini dulu. Supaya ada lagi alasan untuk kembali. *eaaa

Selamat istirahat !

Minggu, 18 Januari 2015

Arab mungkin sudah sangat lelah, sesampainya di Bandara, ternyata jadwal keberangkatan kita pukul 11.55 WITA. Padahal pagi-pagi sekali kita sudah siap-siap untuk berangkat menuju Bandara. Alhasil, saya melanjutkan tidur (lagi) di Bandara. Hihi.

Panggilan untuk penumpang pesawat A*r A*ia pun tiba.
Sebelum naik ke pesawat, seperti biasa, ritual foto-foto seolah tidak boleh diabaikan begitu saja.
Mudah-mudahan Tuhan mengampuni dosa kami. hihi


Alhamdulillaahh..
Sampai jumpa lagi Lombok !
Tepat pukul 12.00 WIB kami mendarat dengan selamat.
Dari bandara, tanpa pikir panjang kita langsung menuju terminal Purabaya (lagi).
Setelah selesai sholat dan makan siang, rasanya asupan energi sudah cukup untuk melakukan perjalanan menuju Jogja yang membutuhkan waktu kurang lebih 8 jam.
Yosh! Mari kita tidur. hihi.


Alhamdulillaahh..
Akhirnya sampai Jogja pukul 21.30 WIB.
Alhamdulillaahh.
Terimakasih untuk semua yang terlibat dalam cerita perjalanan kali ini.
Semoga Tuhan kembali mengatur cerita yang lebih indah.

Sampai ketemu lagi, ya?!

Jogja, 28 Januari 2015
Salam bahagia selalu,
Melly Syandi

*Next destination is Flores?! Semoga!*

3 komentar:

  1. Nice Adventure, nice Place and nice jadi ubek nyamuak haha . sanak. wak kopi pasta ke blog Malala men dih :). atau sanak kirimi awak edisi khusus buat blog Malala men !.. :) ditunggu ye...

    BalasHapus
  2. hihi. Dih sanak. wak baru baco komen sanak. langsuang se kali. hahaha.

    BalasHapus
  3. Dih apo ko. 2 opsi na. wak kopi paste atau sanak kirim tulisan baru utk Blog malala men?

    BalasHapus