Rabu, 03 Desember 2014

Selagi Masih Muda

"Muda itu relatif !" ucap kawan karib saya.

Memang, bagi sebagian besar orang menganggap "muda" itu sifatnya relatif. Bisa jadi umurnya sudah tua. tapi belum tentu jiwanya. Ada juga yang masih muda, tapi jiwanya sudah dewasa. Bahkan yang menarik adalah yang sudah usia senja, tapi bergaya anak muda. Nah loh?!
Soal mana yang baik di antara itu, tentu persoalan yang relatif lagi. Kata orang Padang, "Dima bumi di pijak, di situ langik di junjuang." Artinya, pandai-pandai menempatkan diri. Ketika berhadapan dengan orangtua bagaimana, ketika berhadapan dengan yang lebih muda pun tetap harus diperhatikan.

Kali ini saya tidak ingin menuliskan tentang perdebatan pemahaman yang relatif itu. Karena bagaimanapun, pasti akan tetap relatif. Tergantung dari kacamata mana kita melihatnya.

Saya sengaja menulis judul tulisan kali ini "Selagi Masih Muda".
Iya, selagi masih muda, ada banyak hal yang bisa dilakukan. Bukan berarti sudah tua tidak bisa apa-apa, setidaknya intensifikasi umur sudah dilakukan sejak dini. Dan inilah yang sedang saya pelajari.
Di usia yang sudah hampir seperempat abad, saya mulai berpikir,
"Sudah ngapain aja?"
"Sudah bisa apa?"
"Sudah sejauh mana kaki berjalan?"
"Sudah berapa banyak yang datang dan yang ditinggalkan?"
"Sudah sampai dimana berlari?"
"Bisa jadi belum kemana-mana, bisa jadi belum berbuat apa-apa".

Termasuk tentang tulisan ini. Sebenarnya kegiatan ini dilakukan sudah dari sebulan yang lalu. Tapi entah kendala apa yang membuat saya harus menundanya sampai sebulan ini berlalu. Hahaha.
Iya, meski masih muda tentu boleh sesekali merasa khilaf yang lupa. Tapi mudah-mudahan cerita kali ini bisa menjadi penyejuk hati, pengobat rindu. Semoga !

Agak aneh memang kalau kita terlalu mendramatisir setiap hal yang terjadi dalam hidup. Tapi kesadaran akan hal yang sudah dilakukan perlu ditumbuhkan sesegera mungkin. Supaya "Penyesalan datang belakangan" itu tidak menjadi kambing hitam ketika yang tidak sesuai dengan yang diinginkan terjadi.

Bulan lalu, meski saya merasa belum produktif secara maksimal, saya cukup bahagia.
Bahagia bisa bertemu dengan orang-orang yang membahagiakan.
Bahagia bisa melihat orang-orang tersayang bahagia,
Dan yang paling bahagia adalah bahagia diberi kesempatan untuk merasakan bahagia.
Meski semangat naik turun, meski hati selalu dibolak-balikkan, tetap Alhamdulillah menjadi kata penyejuk hati atas segala hal yang terjadi.
Meski air mata entah berapa kali harus terjatuh, tetap Yang Maha Kuat selalu Menguatkan. Meyakinkan Hati bahwa ini akan berjalan sesuai dengan apa yang diinginkan.
Lagi-lagi Alhamdulillah.

Awal bulan November, teman-teman di ILC (International Language Centre) UGM mengadakan bakti sosial di Panti Asuhan Yatim Putri 'Aisyiyah, Yogyakarta. Sebenarnya kegiatan di Panti itu hampir dilaksanakan setiap minggu sekali. Kegiatannya berbeda-beda. Ada yang mengajar bahasa Inggris, ada yang mengajar bahasa Jerman, Belanda, Korea, Jepang, dan sebagainya.





Kegiatan yang dilakukan kali ini sama dengan kegiatan yang pernah saya ikuti bersama teman-teman Alumni VDMS April lalu di Panti Asuhan Atap Langit, Yogyakarta, Pemeriksaan Gigi.
Kegiatan ini pun Bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada.
Menurut jadwal, kegiatan akan dimulai setelah sholat ashar, sekitar pukul 15.00 WIB. Namun, sebagai panitia tetap harus mempersiapkan segala hal sebelum acara. Mulai dari menyiapkan perlengkapan untuk adik-adik di Panti sampai persiapan doorprize untuk adik-adik yang berhasil menjawab pertanyaan di akhir acara.

Tepat pukul 14.00 WIB kami sampai di Panti Asuhan. Adik-adik panti ada yang baru pulang sekolah. Ada juga yang masih istirahat. Sehingga kami punya waktu lagi untuk persiapan perlengkapan pemeriksaan.

Sebelum pemeriksaan gigi, kegiatan yang dilakukan adalah belajar sambil bermain.Permainannya sederhana, menebak gambar yang ada di kertas yang sudah disiapkan panitia. Agar lebih menarik, permainan yang dilakukan ada yang dalam bahasa Inggris, Jerman, Jepang, Korea atau Belanda. Permainan ini dilakukan berkelompok. Satu kelompok terdiri dari 6 orang. Setiap kelompok mendapatkan kesempatan untuk belajar bahasa yang saya sebutkan di atas dengan teman-teman panitia. Antusias adik-adik luar biasa sekali. Bahkan mereka berharap kegiatan belajar mengajar seperti ini bisa dilakukan secara rutin.









Sambil memperhatikan mereka belajar, saya juga memperhatikan adik ini. Namanya Mella. Di awal sebelum acara di mulai, dialah anak yang datang pertama. Menyalami saya kemudian duduk tepat di sebelah saya. Mella masih kelas 2 SD. Ia sangat pemalu tetapi murah senyum. Mella sudah lama tinggal di Panti Asuhan 'Aisyiyah Putri ini. Ia sudah tidak punya Ayah. Namun ketika ditanya tentang Ibunya, Ia tak menjawab. Mencoba mengalihkan pembicaraan dengan berbalik tanya. Mungkin ada sesuatu yang belum kuat ia bagikan. Gumam saya dalam hati.
Meski malu-malu, tapi Mella sangat penyayang. Ketika teman-temannya sibuk dengan kegiatan yang lain, Mella kembali menghampiri saya. Saat saya tanyakan, "Mella sudah periksa giginya dek?" dengan senyum khasnya ia menjawab, "Sudah Mba". Kemudian tanpa basa-basi ia duduk dipangkuan saya. Sambil bercerita tentang sekolahnya, cita-citanya.
Ah, Mella ! Semoga cita-citamu tercapai, Dik ! :)




Setelah permainan selesai, adik-adik kembali dikumpulkan di dalam musholla panti asuhan. Kegiatan kali ini adalah penyuluhan tentang merawat gigi oleh teman-teman dari FKG UGM. Lagi-lagi, adik-adik panti sangat antusias sekali mengikutinya. Terlihat dari banyaknya pertanyaan yang mereka ajukan. Mulai dari bagaimana merawat gigi yang baik sampai makanan apa saja yang dapat merusak gigi. Hingga akhirnya kita sampai di sesi pemeriksaan gigi.





Secara bergantian, teman-teman FKG UGM memeriksa gigi adik-adik panti asuhan.








Alhamdulillah. Pemerikasaan pun selesai dilakukan. Adik-adik sudah puas dan senang bermain sambil belajar seharian. Alhamdulillah, mereka pun sudah mulai paham bagaimana merawat gigi yang baik. Namun, sebelum pulang, panitia menyiapkan beberapa hadiah sebagai doorprize yang bisa menjawab pertanyaan. Sekalian untuk memantapkan pemahaman mereka tentang manfaatnya memiliki gigi sehat.





Seperti biasa, acara selesai tentu belum tentu selesai semuanya. Ada sesi dimana ini adalah acara yang sebenarnya. Hahah. Apalagi kalo bukan foto-foto. Sebenarnya dari awal pun sudah foto-foto duluan. Tapi belum afdhal kalo acara penutup tidak foto bersama.









Akhirnyaaa...
Satu tugas pun selesai. Alhamdulillah. Semoga selalu diberikan kesempatan dan kesehatan untuk intensifikasi umur selagi masih muda. Hihi.
Terimakasih ILC Orphanage Care :)
Kalian Luaarrr Biaasaaaaa !!!

Jogja, 04 Desember 2014
Salam hangat,
mellysyandi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar