Minggu, 02 Maret 2014

Bakmie Jowo Pengobat Rindu

Sebenarnya saya rindu makan malam Indomie Telur nya Minas Group. Kerinduan itu sudah saya sampaikan dalam postingan saya tentang Minas Group beberapa waktu yang lalu. Tapi meski sudah dicurahkan dalam bentuk tulisan, ternyata rindu itu belum terobati. Kata orang, "Obat rindu ya ketemu !". Tentu itu tidak mungkin bisa saya lakukan saat ini. Walaupun rindunya bukan main. Apalagi dua hari belakangan ini teman saya gencar sekali mengatakan rindu makan di Minas Group itu.

Meski rindunya mabuk kepayang, tapi saya tetap berusaha untuk mengalihkan perhatian. Kalau dalam hubungan asmara, katanya ini "pelarian". Hehehe. Di satu sisi, bisa jadi mampu mengalihkan rindu yang kebangetan ini. Tapi di sisi lain, malah membuat semakin rindu. Aduh !

Nah, malam ini, selepas Isya saya mulai kepikiran. Bagaimana caranya mengobati rindu itu. Kalau masak sendiri sebenarnya lebih afdhal, tetapi keterbatasan banyak hal membuat saya mati kreativitas untuk urusan ini. Alhasil, saya harus mengikhlaskan diri menggantikannya untuk sementara waktu dengan yang di sini. Iya, syukur-syukur kalau bisa sesuai. Kalau tidak ya, pilihan terakhir adalah bersabar.

Dalam perjalan menuju warung Indomie telur yang saya maksud itu, tiba-tiba saya melihat ada warung kecil dan sederhana sekali. Padahal saya sudah melewati itu beberapa kali. Tapi baru malam ini saya melihatnya. Entah bagaimana ceritanya, saya membelokkan langkah ke warung tersebut. "Bakmie Jowo, yahuuudd !". Begitu tulisan yang terpampang secara sederhana di depan warungnya.

Saya bingung mau pesan menu apa, karena kesederhanaannya, warung ini tidak menyediakan daftar menu untuk pemesanan. Sebenarnya di depan ada bacaannya, tapi saya baru melihatnya setelah saya keluar dari warung ini.

Dengan rasa percaya diri yang akut, saya pesan, "Bakmie Gorengnya makan di sini satu ya Pak? :)". Seorang Bapak penjual bakmie tersebut mengiyakan segera. Cerita tentang beliau, usianya sudah lebih 50an kira-kira. Beliau kokinya bakmie. Sedangkan istrinya pelayannya. Merangkap jabatan melayani pelanggan dan membersihkan sisa-sisa makanan yang dimakan oleh pelanggan di warung itu. Sepertinya kerjaan mereka cukup berat, mengingat warung ini rame banget, tapi hanya di koordinir oleh mereka berdua saja. Tentu dengan penuh cinta. Sepertinya saya perlu banyak belajar dari mereka tentang koordinasi yang baik ini. hehehe.

Satu per satu, pelanggan yang tidak makan di tempat sudah beranjak pergi. Pesanannya sudah selesai, sedangkan saya harus menunggu dan mengantri. Saya sabar, karena mudah-mudahan ini bisa menjadi obat penawar rindu.

Namun, dalam menunggu kedatangan obat itu, saya mengalami dilema secara tiba-tiba. Tiba-tiba saya kepengennya Bakmie kuah. Padahal sudah pesan bakmie goreng. Berharap Bakmie pesanan saya belum dibuat, sambil berdoa, mudah-mudahan memang belum dibuat. Supaya bisa bertukar rasa jadi bakmie kuah. Ternyata doa saya dikabulkan. Bapak tukang bakmie lupa kalau saya pesannya bakmie goreng. Beliau kembali memastikan saya memesan apa. Yasudah. Saya manfaatkan kesempatan itu untuk mengatakan bahwa saya pesan bakmie kuah.

Mungkin si Ibu Bakmie melihat keraguan saya. Beliau langsung nyahut, "Bakmie kuah atau bakmie goreng, mbak?". hehehe. Saya jadi tersenyum. Kembali dilema menentukan pilihan yang sulit itu. Tapi dengan mantap, saya nyatakan, "Bakmie kuah aja Bu".

Sudah ! saya sudah pesan bakmie kuah. Tapi karena hati belum puas, saya iseng ngetweet di twitter.


Ternyata di reply oleh salah seorang teman saya yang tinggal di Jogja. Teman saya itu ngasih info ternyata Bakmie itu boleh di pesan setengah-setengah. Setengah kuah, setengahnya goreng. Waduh ! Sayang sekali saya terlambat tahunya. hihi~


Akhirnyaaaa... Bakmie kuah pun jadi. Es teh manis pun menjadi obat pelengkap kali ini. Selamat makan ! semoga menjadi pengobat rindu, ya?! :')


Setelah makan bakmie, ada rindu lain yang menghampiri. Tapi rindu ini bisa diobati secara langsung. Es Krim Kacang Hijau dengan Lapis Cokelat. Meski Jogja baru abis hujan dan dingin, ditambah rindu yang susah ngobatinnya itu, saya tetap memilih untuk menikmatinya. Semoga mampu mengalihkan rindu-rindu yang lain, ya?!


themesong : Lyla - Kamu Cantik Kamu Baik !


salam rindu,
mellysyandi






Tidak ada komentar:

Posting Komentar