Sejak diberlakukannya sistem SCL atau yang dikenal dengan Student Centre Learning, metode pembelajaran di kelas pun menjadi berubah total. Dulu, kegiatan belajar mengajar dipusatkan kepada pendidik. Guru atau Dosen dituntut untuk memberikan pengetahuan sesuai dengan bidang kajiannya. Sedangkan students menerimanya dengan berbagai cara. Apakah Oke atau tidak, itu soal nanti. Yang penting kewajiban pendidik sudah ditunaikan.
Sekarang, sistemnya sudah berubah. Students yang selama ini hanya menerima dan menerima saja, tidak lagi dituntut untuk menerima begitu saja. Melainkan harus ikut aktif dalam proses belajar mengajar di dalam kelas. Nah, presentasi menjadi salah satu kegiatan yang dapat dilakukan dalam menunjang keberhasilan sistem SCL tersebut.
Namun, seiring perkembangan sistem dan kebiasaan "hanya menerima" saja selama ini tetap menjadikan itu sebuah kendala dalam keberhasilan sistem SCL. Kebanyakan students yang berusaha untuk percaya diri tampil mempresentasikan hasil diskusi pun masih jauh dari harapan. Bukan karena tidak berani atau malu untuk santai berbicara di depan orang banyak, melainkan tidak biasa dan kurang berlatih untuk terampil berbicara di depan umum. Oleh sebab itu, sistem SCL ini sebenarnya sangat tepat sebagai sarana pembelajaran untuk menjadi terampil menyampaikan informasi.
Kalau bicara presentasi, sudah pasti ada komponen-komponennya, yaitu moderator, penyaji, anggota, dan audience. Biasanya cara paling aman untuk belajar terampil berbicara di depan umum adalah menjadi moderator. Kelihatannya mudah untuk dipraktekkan, tetapi banyak yang tidak begitu tahu bagaimana caranya menjadi moderator yang elegan. Banyak di acara-acara besar sekelas seminar nasional pun moderatornya melakukan kesalahan-kesalahan kecil yang bisa berakibat fatal.
Nah, berikut penulis akan sampaikan beberapa point penting mengenai hal ini.
1. Seorang moderator itu harus mengetahui informasi tentang narasumber yang akan menjadi pembicara dalam sebuah seminar. Oleh sebab itu, ia harus banyak membaca biografi sang narasumber, kalau bisa, informasi yang didapat harus eksklusif, misalnya makanan favorit beliau atau hoby beliau saat ini. Ini bertujuan agar saat akan mempersilahkan narasumber, moderator dapat memberikan informasi yang menarik kepada audience yang hadir dalam acara tersebut.
2. Dalam penyampaian informasi yang berkaitan dengan tema acara tersebut, Moderator yang elegan dilarang untuk lebih menonjolkan diri dibandingkan narasumber. Meskipun Moderator tak kalah populer dikalangannya, tetap saja sebagai moderator ia harus menahan diri untuk tidak terlalu eksis dibandingkan narasumber.
3. Saat melakukan sesi tanya jawab, biasanya moderator suka kewalahan dalam memilih dan membagi waktu kepada penanya, kalau tidak pandai-pandai dan tegas, maka waktu yang singkat akan menjadi sia-sia. Oleh sebab itu, tegas tetapi elegan sangat diperlukan dalam mengatur waktu yang singkat ini.
4. Kadang-kadang, tidak hanya penanya yang suka bertele-tele dalam menyampaikan pertanyaannya, narasumber pun suka kebablasan dalam menjawab pertanyaan dari penanya. Nah, peran moderator yang paling penting jika dalam situasi seperti ini adalah back to topic dan mengingatkan narasumber akan waktu yang terbatas tanpa mengurasi rasa hormat terhadap sang narasumber.
5. Terakhir, tugas pokok yang paling penting dari kesemuanya itu adalah mereview apa yang sudah disampaikan oleh narasumber. Nah, biasanya disini moderator juga suka kebingungan. Bisa jadi materi yang disampaikan terlalu panjang dan berbelit-belit. Oleh sebab itu, diminta keahlian moderator untuk merangkum isi materi tersebut dengan sangat representatif.
Masih banyak hal lain yang sebenarnya menjadi acuan dalam menjadi moderator yang hebat. Tetapi, tidak ada salahnya mengikuti dulu trik menjadi moderator yang elegan !
Selamat Mencoba ! :)


Tidak ada komentar:
Posting Komentar